Sumber Gambar: |
Definisi Mesin Bubut
Mesin bubut mencakup segala mesin perkakas yang
memproduksi bentuk silindris. Jenis yang paling tua dan paling umum adalah
pembubut (lathe) yang
melepas bahan dengan memutar benda kerja terhadap pemotong mata tunggal. Suku
cadang di mesin harus dapat dipegang diantara kedua pusatnya, dipasangkan pada
plat muka didukung pada pencekam rahang atau dipegang pada pencekam yang
ditarik ke dalam atau leher (collet)
[7].
Meskipun mesin ini terutama disesuaikan dengan
pengerjaan silindris, namun dapat juga dipakai untuk beberapa kepentingan lain.
Permukaan rata dapat dicapai dengan menyangga benda kerja pada plat muka atau
ke dalam pencekam. Benda kerja yang dipegang dengan cara ini dapat juga diberi
pusat, digurdi, dibor atau dilebarkan lubangnya. Sebagai tambahan, pembubut
dapat digunakan untuk membuat kenob,
memotong ulir atau membuat tirus. Pembubut berkepala roda gigi mendapatkan
dayanya pada kepala tetap melalui sabuk V banyak yang dipasang pada motor di
bawah. Untuk itu hanya perlu menggerakkan tuas yang menjulur pada kotak roda
gigi. Rakitan kereta luncur mencakup perletakan majemuk, sadel pahat dan apron. Oleh karena mendukung
dan memandu pahat pemotong, maka harus kaku dan dirancang dengan ketepatan
tinggi. Tersedia dua hantaran tangan untuk memandu pahat pada gerakan arah
menyilang. Roda tangan yang atas atau engkol tangan mengendalikan gerakan dari
perlengkapan majemuk dan karena perletakannya dilengkapi dengan busur derajat
penyetel putaran, maka dapat ditempatkan dalam berbagai kedudukan sudut untuk
membubut tirus pendek. Roda tangan yang ketiga digunakan untuk menggerakkan
kereta luncur di sepanjang landasan, biasanya untuk menarik kembali ke
kedudukan semula setelah ulir pengarah membawanya sepanjang pemotongan.
Bagian dari kereta luncur yang menjulur di depan dari
pembubut disebut apron,
yaitu merupakan dinding ganda dicor yang berisi kendali, roda gigi dan
mekanisme lain untuk menghantar kereta luncur dan peluncur menyilang dengan
tangan atau daya. Pada permukaan apron
dipasangkan berbagai tuas kendali dan roda. Pembubutan dilakukan
untuk menghasilkan bagian-bagian yang bundar, benda kerja diputar pada sumbunya
di mesin bubut ke arah sudut potong dari pahat potong sehingga akan dihasilkan
geram. Proses ini
disebut dengan Turning Operation.
Semua benda kerja hasil pembubutan merupakan
bagian-bagian mesin, jig dan fixture, dan cekam.
Benda-benda tersebut dibuat dari bahan yang
berbeda-beda tergantung dari kebutuhannya, dan dapat memiliki kualitas yang
tidak sama satu sama lain.
Pengelompokan
mesin bubut
Pembagian mesin bubut berdasarkan kemampuan pengerjaan
dikelompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu [7]:
- Mesin Bubut Ringan, Mesin ini bentuknya kecil dan sederhana, digunakan untuk mengerjakan benda-benda yang kecil pula. Biasanya diletakkan diatas meja kerja. Contoh: Mesin bubut Simonet.
- Mesin Bubut Revolver, Mesin ini khusus untuk memproduksi benda kerja yang ukurannya sama dan dalam jumlah yang banyak atau untuk pengerjaan awal. Contoh: Mesin bubut Kapstan.
- Mesin Bubut Sedang, Konstruksi mesin bubut ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan perlengkapan yang khusus. Mesin ini digunakan untuk pengerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi.
- Mesin Bubut Standar, Mesin ini mempunyai power yang lebih besar dan digunakan untuk pengerjaan pembubutan yang memerlukan ketelitian tinggi dengan benda kerja yang cukup besar. Contoh: Cholcester Master dan Kerry.
- Mesin Bubut Beralas Panjang, Mesin bubut ini termasuk mesin bubut industri berat yang banyak digunakan pada benda kerja yang besar dan panjang. Misalnya poros-poros kapal dan poros transmisi.
Dalam pengerjaan mesin bubut
dikenal beberapa prinsip gerakan yaitu [7]:
- Gerakan berputar benda kerja pada sumbunya disebut “cutting motion, main motion”, artinya putaran utama. Dan cutting speed atau kecepatan potong merupakan gerakan untuk mengurangi benda kerja dengan pahat.
- Pahat yang bergerak maju secara teratur, akan menghasilkan “chip” (geram, serpih, tatal).Gerakan tadi disebut “feed motion”.
- Bila pahat dipasang dengan dalam pemotongan (“depth of cutting”), pahat dimajukan ke arah melintang sampai kedalaman pemotongan yang dikehendaki. Gerakan ini disebut “adjusting motion”.
DAFTAR PUSTAKA:
[7] http://januarsutrisnoyayan.wordpress.com/2008/11/29/mesin-bubut/
Untuk mendapatkan artikel lengkapnya mengenai mesin bubut dalam bentuk PDF secara gratis, anda dapat mengunduhnya di sini :
0 comments:
Post a Comment