Monday, 25 May 2015

Filled Under:

Jurnal Teknik Industri Sampling Pekerjaan (Work Sampling)

Share
Sumber Gambar: slideplayer.info

Abstraksi

Metode sampling pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran yang dilakukan dengan melakukan kunjungan-kunjungan pada waktu-waktu tertentu yang ditentukan secara acak. Metode sampling pekerjaan dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalah tersebut, yang antara lain mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau kelompok pekerja, melakukan uji kecukupan data, menentukan total produktif dan non produktif, menentukan waktu baku, memperkirakan kelonggaran suatu pekerjaan. Penulis melakukan pengamatan di loket tiket stasiun kereta api Jakarta kota. Alasan memilih objek ini adalah karena ingin mengetahui lebih jauh tentang optimalisasi kemampuan petugas loket tiket dengan mempraktekkan sistem sampling pekerjaan yang telah dipelajari. Jumlah petugas sebnyak 2 orang. Mengetahui waktu baku untuk setiap elemen pekerjaan yang dilakukan petugas loket, dan menganalisis pekerjaan petugas sudah efektif dan efisien seperti standar EASNE. Berdasarkan hasil perhitungan operator 1 didapatkan persentase produktifnya sebesar 74% dan non produktifnya sebesar 26% dan operator 2 didapatkan persentase produktif sebesar 72,5% dan non produktifnya sebesar 27,5% . Pada perhitungan uji kecukupan data pada operator satu masih diperlukan 4554 kali pengamatan. Sedangkan pada operator dua masih diperlukan 4219 kali pengamatan. Pada uji keseragaman diperoleh pada operator 1, Batas Kontrol Atas (BKA) = 0,97, dan Batas Kontrol Bawah (BKB) = 0. Sedangkan untuk operator 2 diperoleh Batas Kontrol Atas (BKA) = 1,57 dan Batas Kontrol Bawah (BKB) = 0. Dari hasil perhitungan waktu baku berdasarkan metode Shumard, waktu baku yang diperoleh untuk operator 1 adalah 2,37 menit, sedangkan dari operator 2 didapatkan waktu baku sebesar 2,39 menit. Pada uji ketelitian data selama 5 kali pengamatan, pada operator 1 yang didapatkan adalah 48,3%, 36,3%, 30,3%, 24,5%, dan 23,9%. Sedangkan pada operator 2, uji ketelitian data yang didapatkan adalah 31,6%, 31,3%, 27,9%, 24,1% dan 23,0%.


Kata Kunci: Petugas Loket, Sampling Pekerjaan, Waktu Baku, Kelonggaran, Produktifitas.


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kurang diperhatikannya produktifitas pekerja pada suatu pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan hasil dari pekerjaan. Produktifitas pekerja merupakan salah satu unsur utama dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan, tapi seringkali penggunaan tenaga kerja tersebut tidak efektif, seperti menganggur, mengobrol, makan, minum, dan merokok di luar jam istirahat, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan pihak manajemen harus dapat mengetahui cara-cara untuk mengukur produktifitas pekerja sebelum melakukan upaya peningkatkan produktifitas pekerja tersebut. Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk mengukur produktifitas pekerja, namun pengukuran ini sulit untuk dilakukan secara akurat. Oleh karena itu, metode sampling pekerjaan biasanya dilakukan untuk mengukur produktifitas pekerja tersebut. Selain itu, metode sampling pekerjaan dapat digunakan mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau kelompok pekerja, melakukan uji kecukupan data, menentukan waktu baku, dan memperkirakan kelonggaran suatu pekerjaan.

Sehingga hal yang melatarbelakangi pengamatan yang dilakukan pada operator loket Stasiun Kereta Api Jakarta Kota dengan menggunakan tabel waktu acak merupakan pengaplikasian dari pembelajaran mengenai modul sampling pekerjaan. Pengamatan tersebut berkaitan erat dengan kegiatan produktif dan non produktif yang dilakukan operator selama bekerja.


Untuk mendapatkan jurnal lengkapnya dalam bentuk PDF secara gratis anda dapat mengunduhnya di sini :




0 comments:

Post a Comment