Sumber Gambar: |
Abstraksi
Metode sampling pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran yang
dilakukan dengan melakukan kunjungan-kunjungan pada waktu-waktu tertentu yang
ditentukan secara acak. Metode sampling pekerjaan dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalah tersebut, yang antara lain mengetahui distribusi
pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau kelompok pekerja,
melakukan uji kecukupan data, menentukan total produktif dan non produktif,
menentukan waktu baku, memperkirakan kelonggaran suatu pekerjaan. Penulis
melakukan pengamatan di loket tiket stasiun kereta api Jakarta kota. Alasan memilih
objek ini adalah karena ingin mengetahui lebih jauh tentang optimalisasi
kemampuan petugas loket tiket dengan mempraktekkan sistem sampling pekerjaan
yang telah dipelajari. Jumlah petugas sebnyak 2 orang. Mengetahui waktu baku untuk setiap elemen
pekerjaan yang dilakukan petugas loket, dan menganalisis pekerjaan petugas
sudah efektif dan efisien seperti standar EASNE. Berdasarkan hasil perhitungan
operator 1 didapatkan persentase produktifnya sebesar 74% dan non produktifnya
sebesar 26% dan operator 2 didapatkan persentase produktif sebesar 72,5% dan
non produktifnya sebesar 27,5% . Pada perhitungan uji kecukupan data pada
operator satu masih diperlukan 4554 kali pengamatan. Sedangkan pada operator
dua masih diperlukan 4219 kali pengamatan. Pada uji keseragaman diperoleh pada
operator 1, Batas Kontrol Atas (BKA) = 0,97, dan Batas Kontrol Bawah (BKB) = 0.
Sedangkan untuk operator 2 diperoleh Batas Kontrol Atas (BKA) = 1,57 dan Batas
Kontrol Bawah (BKB) = 0. Dari hasil perhitungan waktu baku berdasarkan metode Shumard,
waktu baku yang diperoleh untuk operator 1 adalah 2,37 menit, sedangkan dari operator 2 didapatkan waktu baku
sebesar 2,39 menit. Pada uji
ketelitian data selama 5 kali pengamatan, pada operator 1 yang didapatkan
adalah 48,3%, 36,3%, 30,3%, 24,5%, dan 23,9%. Sedangkan pada operator 2, uji
ketelitian data yang didapatkan adalah 31,6%, 31,3%, 27,9%, 24,1% dan 23,0%.
Kata Kunci: Petugas Loket, Sampling
Pekerjaan, Waktu Baku,
Kelonggaran, Produktifitas.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kurang diperhatikannya produktifitas
pekerja pada suatu pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan
hasil dari pekerjaan. Produktifitas pekerja merupakan salah satu unsur utama
dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan, tapi seringkali
penggunaan tenaga kerja tersebut tidak efektif, seperti menganggur, mengobrol,
makan, minum, dan merokok di luar jam istirahat, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan pihak
manajemen harus dapat mengetahui cara-cara untuk mengukur produktifitas pekerja
sebelum melakukan upaya peningkatkan produktifitas pekerja tersebut. Ada banyak
metode yang bisa digunakan untuk mengukur produktifitas pekerja, namun
pengukuran ini sulit untuk dilakukan secara akurat. Oleh karena itu, metode sampling
pekerjaan biasanya dilakukan untuk mengukur produktifitas pekerja tersebut. Selain
itu, metode sampling pekerjaan dapat digunakan mengetahui distribusi pemakaian
waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau kelompok pekerja, melakukan uji
kecukupan data, menentukan waktu baku, dan memperkirakan kelonggaran suatu
pekerjaan.
Sehingga hal yang
melatarbelakangi pengamatan yang dilakukan pada operator loket Stasiun Kereta
Api Jakarta Kota dengan menggunakan tabel waktu acak merupakan pengaplikasian dari
pembelajaran mengenai modul sampling pekerjaan. Pengamatan tersebut berkaitan
erat dengan kegiatan produktif dan non
produktif yang dilakukan operator selama bekerja.
Untuk mendapatkan jurnal lengkapnya dalam bentuk PDF secara gratis anda dapat mengunduhnya di sini :
0 comments:
Post a Comment