Sumber Gambar: |
Peta-peta
kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi
secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan
informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja
(Sutalaksana, 1979).
Contoh
informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja, terutama
dalam suatu proses produksi, ialah sebagai berikut: jumlah benda kerja yang
harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang
harus disediakan, alat-alat yang harus disediakan, dan sebagainya (Sutalaksana,
1979).
Jadi
peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta ini kita bisa
melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk kepabrik (berbentu bahan baku); kemudian menggambarkan semua
langkah yang dialaminya, seperti: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan
perakitan; sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau
merupakan bagian dari suatu produk lengkap (Sutalaksana, 1979).
Apabila
melakukan studi seksama terhadap suatu peta kerja, maka pekerjaan dalam usaha
memperbaiki metoda kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah
dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan, antara lain: bisa menghilangkan
operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi
lainnya, menemukan suatu urutan-urutan kerja/ proses produksi yang lebih baik,
menentukan mesin yang lebih ekonomis, menghilangkan waktu menunggu antara
operasi, dan sebagainya. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk
mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini
merupakan alat yang baik untuk menganalisa
suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja
(Sutalaksana, 1979).
Lewat
peta kerja ini pula bisa melihat semua langkah (urutan prosedur kerja) yang dialami
oleh suatu benda kerja, material input atau bilangan berupa masukan yang lain
dari saat mulai masuk ke lokasi kegiatan kemudian menggambarkan semua
langkah-langkah aktivitas yang dialaminya guna memproses masukkan tersebut
seperti: transportasi, operasi kerja, inspeksi, menunggu (delay) dan menyimpan,
sampai akhirnya menjadi produk akhir (finished
goods product) yang merupakan keluaran yang diinginkan (Sritomo, 1992).
Apabila
melakukan studi seksama terhadap suatu peta kerja/ proses, maka untuk
memperbaiki metode kerja ini akan mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin
dilakukan antara lain (Sritomo, 1992):
- Menghilangkan aktivitas handling yang tidak efisien.
- Mengurangi jarak perpindahan operasi kerja dari suatu elemen kerja ke elemen yang lainnya.
- Mengurangi waktu-waktu yang tidak produktif seperti halnya dengan waktu menunggu (delay).
- Mengatur operasi kerja menurut langkah-langkah kerja yang lebih efektif dan efisien.
- Menggabungkan suatu operasi kerja dengan operasi kerja yang lain bilamana mungkin.
- Menemukan operasi kerja yang lebih efektif dengan maksud mempermudah pelaksanaan.
- Menemukan mesin atau fasilitas-fasilitas produksi lainnya yang mampu bekerja lebih produktif.
- Menunjukkan aktivitas-aktivitas inspeksi yang berlebihan.
Pada
dasarnya semua perbaikan tersebut diatas ditunjukkan untuk mengurangi biaya
produksi secara keseluruhan. Dengan demikian peta kerja merupakan alat yang
baik untuk dipakai menganalisa suatu operasi kerja dengan tujuan mempermudah
atau menyederhanakan proses kerja yang ada. Disamping itu juga merupakan alat
yang penting guna menetapkan urutan proses yang seharusnya dilaksanakan dan
menetapkan lokasi, mesin, serta personil yang diperlukan untuk masing-masing
langkah pengerjaan tersebut (Sritomo, 1992).
Untuk file lengkap mengenai peta-peta kerja secara gratis dapat anda unduh disini:
Untuk file lengkap mengenai peta-peta kerja secara gratis dapat anda unduh disini:
0 comments:
Post a Comment