Monday, 25 May 2015

Filled Under:

Definisi Peta-Peta Kerja Edisi Lengkap

Share

Sumber Gambar: www.slideshare.net
Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja (Sutalaksana, 1979).

Contoh informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja, terutama dalam suatu proses produksi, ialah sebagai berikut: jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat yang harus disediakan, dan sebagainya (Sutalaksana, 1979).

Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk kepabrik (berbentu bahan baku); kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan; sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap (Sutalaksana, 1979).

Apabila melakukan studi seksama terhadap suatu peta kerja, maka pekerjaan dalam usaha memperbaiki metoda kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan, antara lain: bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan suatu urutan-urutan kerja/ proses produksi yang lebih baik, menentukan mesin yang lebih ekonomis, menghilangkan waktu menunggu antara operasi, dan sebagainya. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan  alat yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja (Sutalaksana, 1979).

Lewat peta kerja ini pula bisa melihat semua langkah (urutan prosedur kerja) yang dialami oleh suatu benda kerja, material input atau bilangan berupa masukan yang lain dari saat mulai masuk ke lokasi kegiatan kemudian menggambarkan semua langkah-langkah aktivitas yang dialaminya guna memproses masukkan tersebut seperti: transportasi, operasi kerja, inspeksi, menunggu (delay) dan menyimpan, sampai akhirnya menjadi produk akhir (finished goods product) yang merupakan keluaran yang diinginkan (Sritomo, 1992).

Apabila melakukan studi seksama terhadap suatu peta kerja/ proses, maka untuk memperbaiki metode kerja ini akan mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan antara lain (Sritomo, 1992):
  1. Menghilangkan aktivitas handling yang tidak efisien.
  2. Mengurangi jarak perpindahan operasi kerja dari suatu elemen kerja ke elemen yang lainnya.
  3. Mengurangi waktu-waktu yang tidak produktif seperti halnya dengan waktu menunggu (delay).
  4. Mengatur operasi kerja menurut langkah-langkah kerja yang lebih efektif dan efisien.
  5. Menggabungkan suatu operasi kerja dengan operasi kerja yang lain bilamana mungkin.
  6. Menemukan operasi kerja yang lebih efektif dengan maksud mempermudah pelaksanaan.
  7. Menemukan mesin atau fasilitas-fasilitas produksi lainnya yang mampu bekerja lebih produktif.
  8. Menunjukkan aktivitas-aktivitas inspeksi yang berlebihan.

Pada dasarnya semua perbaikan tersebut diatas ditunjukkan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian peta kerja merupakan alat yang baik untuk dipakai menganalisa suatu operasi kerja dengan tujuan mempermudah atau menyederhanakan proses kerja yang ada. Disamping itu juga merupakan alat yang penting guna menetapkan urutan proses yang seharusnya dilaksanakan dan menetapkan lokasi, mesin, serta personil yang diperlukan untuk masing-masing langkah pengerjaan tersebut (Sritomo, 1992).


Untuk file lengkap mengenai peta-peta kerja secara gratis dapat anda unduh disini:






0 comments:

Post a Comment